EKONOMI

RI Patok Target 3 Tahun Jadi Lumbung Pangan Dunia

Sab, 12 Okt 2024

MENTERI Pertanian Andi Amran Sulaiman mengumumkan rencana ambisius pemerintah, yakni mengubah Indonesia dari importir menjadi produsen pangan utama, bahkan menjadi lumbung pangan dunia, hanya dalam waktu tiga tahun.

Untuk mencapai rencana itu, pemerintah akan memodernisasi praktik pertanian dengan memperkenalkan intensifikasi, benih unggul, dan sistem pertanian mekanisasi. Pemerintah juga akan memperbanyak pembangunan embung (waduk) di seluruh Nusantara, termasuk menciptakan sawah di Kalimantan Tengah, Sumatra Selatan, Jambi, dan Sulawesi Selatan.

“Pemerintah telah menetapkan sasarannya untuk mengembangkan 1 juta hektare lahan di Merauke, Papua, yang akan menjamin ketahanan pangan bagi generasi mendatang,” terang Amran usai memberi bantuan bagi petani-petani di Lapangan Pemuda Patalassang, Gowa, Sulawesi Selatan, kemarin.

Ia juga menekankan pentingnya pelibatan generasi milenial dalam praktik pertanian modern, dengan menggunakan peralatan berteknologi tinggi seperti mesin pemanen dan traktor.

“Hal ini tidak hanya akan meningkatkan produktivitas tetapi juga memberi penghasilan yang menguntungkan bagi petani muda, dengan target 50.000 generasi milenial berpenghasilan Rp10 juta per bulan,” ungkapnya.

Khusus di Gowa, pemerintah berencana membangun klaster pertanian modern seluas 500 hektare. Klaster itu akan menggunakan teknologi pertanian terkini, termasuk penanam padi dan pemanen gabungan.

Pemerintah pun menggelontorkan berbagai bantuan berupa benih unggul, jagung dan padi, pupuk, serta peralatan berteknologi tinggi, antara lain 10 unit combine harvester, 25 unit pompa, dan 20 unit traktor tangan yang totalnya senilai Rp65,4 miliar.

Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan dalam sambutannya menyebutkan, Gowa memiliki 18 kecamatan, dengan 9 daerah dataran rendah dan 9 daerah dataran tinggi. Kondisi itu menjadi Gowa sebagai lokasi yang ideal untuk pertanian. Gowa bahkan dikenal sebagai penghasil jagung, padi, dan kentang.

“Saat ini, praktik pertanian di Gowa masih belum optimal, dengan minimnya peralatan dan teknologi modern. Namun, dengan dukungan pemerintah, petani di wilayah tersebut diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan mereka,” sebut Adnan.

Di Gowa, sektor pertanian merupakan penyumbang signifikan bagi perekonomian, dengan kontribusi 29,3% terhadap PDB. Sektor itu juga menyediakan lapangan kerja bagi banyak orang, terutama di daerah pedesaan.

Di kesempatan yang sama, Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Zudan Arif Fakkhrulloh menyatakan komitmennya untuk menjadikan provinsi itu sebagai lumbung pangan nasional, dengan fokus pada beras, jagung, dan hortikultura.

Sasarannya adalah meningkatkan PDB per kapita provinsi tersebut menja....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement