DENGAN bola yang lebih banyak berputar di 30% bagian belakang lapangan Indonesia, wajar kalau masalah waktu saja gol akan bersarang di gawang Emil Audero Mulyadi. Bahkan dengan 10 pemain berada di kotak penalti, begitu mudah pemain Jepang untuk menembusnya.
Sembilan pemain naturalisasi yang diturunkan pelatih Patrick Kluivert tidak mampu juga mengangkat permainan Indonesia. Postur tinggi lima pemain belakang Indonesia tidak bisa mencegah pemain Jepang seperti Daichi Kamada untuk membuka kemenangan melalui sundulan kepala. Semuanya kembali pada teknik dasar sepak bola.
Apabila Jepang dikatakan memberikan pelajaran berharga kepada Indonesia pada pertandingan Selasa lalu, itu sangatlah tepat. Pemain naturalisasi bukan jaminan bahwa sepak bola Indonesia sudah naik kelas. Gol kedua Jepang menjadi contoh bagaimana enam pemain naturalisasi itu hanya bisa terpaku melihat pemain Jepang memindahkan bola dari kaki ke kaki di dalam kotak penaltı sebelum ....