SASIRANGAN, kain khas suku Banjar, merupakan salah satu bentuk kekayaan intelektual yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan. Berbeda dengan batik, sasirangan memiliki keunikan tersendiri karena dibuat melalui proses pewarnaan dengan metode jelujur (manyirang) menggunakan tali atau benang.
Sasirangan sudah ada sejak zaman kerajaan sekitar abad ke-7 yang dulu lebih dikenal dengan sebutan kain lagundi. Kain sasirangan dipercaya memiliki kekuatan magis yang bermanfaat untuk pengobatan (batatamba) serta mengusir dan melindungi dari gangguan roh jahat.
Hingga kini, sebagian masyarakat masih percaya dan menggunakan kain sasirangan yang dibuat khusus lewat ritual tertentu sebagai bagian dari pengobatan tradisional. Selain sebagai media pengobatan, kain sasirangan dulu merupakan bahan pakaian adat bagi kalangan kerajaan dan kaum bangsawan.