Serangan Iran tidak Bisa Dibalas, tapi Konflik Timur Tengah Meluas

KONFLIK Timur Tengah memasuki babak baru setelah Iran melancarkan serangan tak terduga ke Israel. Ratusan misil penjelajah, balistik, dan drone Iran ditembakkan dari daratan Iran dan sebagian kecil dari Irak yang menyebabkan kepanikan luar biasa di seluruh Timur Tengah. Selama tiga hari terakhir, pembicaraan telepon tidak henti-hentinya dari dan ke Timur Tengah ataupun sebaliknya, yaitu dari dan ke Eropa serta Washington. Semua menyatakan kekhawatiran mereka dan menghendaki eskalasi militer tidak berlanjut.

Para pengamat ada yang mengatakan itu bisa merupakan kesalahan terbesar Iran. Sementara itu, yang lain mengatakan serangan itu merupakan peristiwa bersejarah saat sebelumnya kedua negara hanya terlibat dalam pertarungan shadow war: bentuk konflik bersenjata, yang dilaksanakan secara rahasia, dalam hubungan antara perang dan damai, yakni para aktor yang berbeda menggunakan sarana-sarana yang berbeda untuk mencapai tujuan mereka.

Iran melancarkan serangan mengejutkan itu sebagai balasan atas serangan Israel awal April lalu terhadap konsulatnya di Damaskus, Suriah, yang menewaskan tujuh anggota Garda Revolusi Iran, tiga di antaranya berpangkat jenderal. Jadi, dalam shadow war itu taktik Isarel ialah menarget para jenderal dan ilmuwan nuklir Iran. Sementara itu, Iran menggunakan proksinya, seperti Hezbollah di Libanon Selatan dan pejuang Houthi di Yaman dengan menarget kepentingan-kepentingan Israel dan sekutunya, terutama AS. Dengan demikian, Iran terlibat dalam pertarungan shadow war bukan hanya denga....