NUSANTARA

Siaga Cuaca Ekstrem

Sel, 09 Nov 2021

BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofi sika (BMKG) telah menyampaikan peringatan dini mengenai potensi hujan lebat yang berisiko menimbulkan banjir di sejumlah provinsi di Indonesia, termasuk provinsi di wilayah Pulau Jawa, Sumatra, dan Kalimantan.

Warga Jawa Barat, misalnya, diminta meningkatkan kewaspadaan karena adanya cuaca ekstrem yang mengubah pola curah hujan secara volume dan temporal. Fenomena La Nina akan membuat curah hujan di wilayah Jabar meningkat antara 20% sampai 70%.

Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu, mengatakan dampak La Nina telah mulai dirasakan pada November dan puncaknya akan terjadi pada periode Desember 2021 hingga Maret 2022.

“Saya mengimbau terutama bagi masyarakat di wilayah perbukitan, sekitar DAS Citarum dan bahkan perkotaan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir, tanah longsor, hujan es dan angin kencang, hingga masuk pada puncak hujan pada Januari,” kata Teguh, kemarin.

Saat memasuki musim hujan tahun ini, warga juga diharap melakukan manajemen air dengan baik seperti menambah luas taman, melakukan panen air hujan dan mengisi waduk atau danau dan badan air lainnya yang berguna untuk musim kemarau tahun depan.

“Masyarakat yang tinggal atau berkepentingan mengunjungi kawasan pesisir selatan Jabar harus selalu waspada karena potensi gelombang tinggi masih mungkin terjadi hingga akhir bulan ini,” lanjutnya.

Masalah lain yang perlu di waspadai ialah abrasi dan kerusakan infrastruktur pantai lainnya akibat gelombang tinggi dan angin kencang.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, Jawa Tengah, juga mengimbau warga Banyumas mewaspadai bencana. Pasalnya, telah terjadi 30 kali peristiwa bencana di musim penghujan, mulai angin kencang lalu banjir dan longsor.

Terkait penanganan banjir, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pihaknya telah mengikuti rapat bersama Pemda Bodetabekjur dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR). “Kita minta daerah-daerah di Jawa Barat supaya bisa membantu dan terus meningkatkan ruang terbuka hijau dan hutannya supaya bisa menampung air,” kata Ariza.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) saat ini juga tengah memfinalisasi pembangunan Waduk Ciawi dan Waduk Sukamahi di Kabupaten Bogor. Dua waduk itu diharap dapat mengurangi debit air Kali Ciliwung yang mengalir ke Jakarta.

Sementara itu, Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan warga dapat memantau potensi bahaya seperti genangan melalui dashboard petabencana.id.

“Masyarakat juga dapat mengakses aplikasi inaRISK untuk memantau potensi bahaya dan risiko,” tambahnya.

....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement