INDONESIA sepakat mengekspor listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT) ke Singapura. Hal itu sebagai bagian dari tiga kerja sama investasi hijau antara kedua negara.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menuturkan, kesepakatan itu mencakup tiga proyek utama yang diteken melalui nota kesepahaman (MoU) antara Indonesia dan Singapura, dengan nilai investasi diperkirakan melebihi US$10 miliar atau setara Rp163,13 triliun (kurs Rp16.303 per dolar AS)
Ekspor listrik itu direncanakan berasal dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), dengan target kapasitas mencapai 3,4 gigawatt (GW) hingga 2035. Untuk memenuhi kebutuhan itu, Indonesia akan membangun infrastruktur energi besar, termasuk fasilitas produksi panel surya sebesar 18,7 gigawatt peak (GWp) dan sistem penyimpanan energi baterai (battery energy storage system