POTONGAN kayu segar tersusun rapi di dalam sebuah ketel atau tungku besar setinggi badan manusia. Kayu-kayu tersebut berjenis Alaban atau Vitex Pinnata L yang menjadi bahan baku utama dalam pembuatan arang kayu alaban atau Halaban wood charcoal.
Para petani hutan yang tergabung dalam Kelompok Tani Hutan (KTH) Alas Taka di Desa Suweto, Kecamatan Muara Samu, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, mengolahnya menjadi arang aktif. Produk bernilai ekonomis dari olahan ranting dan cabang pohon di kawasan hutan produksi dekat DAS Sungai Kendilo ini dilakukan sejak akhir 2021.
Ketua KTH Alas Taka Ngadianto mengatakan pihaknya menjual arang kayu alaban seharga Rp15 ribu-Rp20 ribu per kilogram. Sebanyak itu, menurut Ngadianto, bisa dipakai untuk memasak selama 3 jam. "Warga kadang kekurangan gas elpiji. Jadi kami memikirkan solusinya. Dapatlah arang aktif ini untuk pengembangan usaha kami," tutur Ngadianto, saa....