HUMANIORA

Subak Jaga Harmoni Antara Manusia, Alam dan Sang Pencipta

Sen, 26 Agu 2024

SUBAK, atau dikenal dengan sistem irigasi pengairan yang memiliki makna mendalam bagi masyarakat Bali. Secara harfiah, subak bermanfaat dalam mengatur tata air pada persawahan di Bali, yang mengalirkan air dari sumber mata air sungai atau danau, ke seluruh sawah-sawah secara merata.

Sistem pengairan subak dianggap sebagai sistem irigasi yang adil, karena seluruh petani dan masyarakat Bali mendapatkan haknya atas air. Oleh karena itu, sistem subak di Bali tidak bisa dibuat sembarangan, dan pengairan subak diatur oleh seorang pemuka adat yaitu pekaseh.

Saking eratnya kaitan subak dengan kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud- Ristek) membawa subak sebagai tema dalam gelaran Indonesia Bertutur 2024.

Direktur Perfilman Musik dan Media, Ahmad Mahendra mengatakan bahwa filosofi subak yang diusung Indonesia Bertutur sarat akan makna keseimbangan hubungan antara manusia dengan pencipta, sesama, dan alam. Konsep ini dikenal oleh masyarakat Hindu Bali sebagai falsafah Tri Hita Karana yakni filosofi menjaga keseimbangan antara manusia dan sesamanya, manusia dengan alam, serta manusia dengan Sang Pencipta.

 Filosofi Tri Hita Karana tersebut terdiri dari tiga unsur kehidupan Parahyangan, Pawongan, dan Palemahan. Unsur parahyangan ditujukan untuk pemujaan terhadap pura di sekitar subak. Sementara pawongan dengan organisasi yang mengatur sistem subak.

Sedangkan unsur palemahan menunjukkan kepemilikan tanah atau wilayah setiap subak. Ketiga unsur tersebut menjadi sebuah hubungan timbal balik yang erat kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan.

“Selain itu, sistem Subak sendiri telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia pada 2012,” ungkap Mahendra. Mahendra menjelaskan tentang pentingnya memahami subak yang sudah dikenal di mancanegara. “Subak yang tidak hanya tentang Indonesia saja, tapi juga dunia. Subak itu tentang air, keadilan air, harmoni dengan pencipta, harmoni dengan alam, harmoni dengan sesama dengan sesama itu sebenarnya kunci keberlangsungan manusia, keberlangsungan dunia,” ujarnya.

Di lain pihak, Direktur Artisitik Indonesia Bertutur 2024, Melati Suryodarmo, menjelaskan bahwa subak bukan hanya mengenai sistem perairan, padi, terasering. Subak itu adalah kesepakatan warga, kebersamaan, unsur menguatkan dengan Tuhan, alam, dan dengan sesama.

“Mohon harmoni ini yang penting sekali diangkat. Harmoni subak dapat tersalurkan tidak hanya di Indonesia bahkan hingga seluruh dunia,” ujar Melati.

Fakta menarik lainnya tentang sistem pengairan subak di Bali ini adalah adanya pura-pura yang dibangun di sekitar subak, seperti yang tertuang pada unsur parahyangan.

Umumnya, pura yang berada di sekitar subak disebut Pula Ulun Carik atau Pura Bedugul
, pura ini khusus dibangun para petani untuk memuja Dewi Sri,....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement