RIBUAN aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Ciamis, Jawa Barat, kemarin mengenakan sarung tenun dalam berdinas guna mendukung gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI). Aksi itu berangkat dari ide Pemprov Jawa Barat untuk membuat rekor Muri kategori pemakaian sarung tenun ASN terbanyak 2024. Total peserta mencapai lebih dari 44 ribu orang dari berbagai daerah di Jawa Barat.
Dari Pemkab Ciamis, kegiatan itu diikuti 30 ribu peserta. Para ASN mengenakan sarung tenun khas Jawa Barat, kemudian berbaris membentuk formasi bertuliskan BBI di Halaman Gedung Sate Bandung.
Kegiatan itu diikuti secara virtual oleh pemkab dan pemkot se-Jawa Barat. Penjabat (Pj) Bupati Ciamis Budi Waluya mengatakan, kegiatan itu sebagai bukti dari tekad dan komitmen masyarakat untuk mendukung gerakan BBI, sekaligus untuk melestarikan sarung tenun yang menjadi salah satu wastra Jawa Barat sejak tahun 1930.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi ajang promosi produk sarung tenun Jabar, terutama dalam meningkatkan penjualan sarung tenun serta meningkatkan penggunaan sarung tenun itu sendiri,” katanya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Garut Nurdin Yana menambahkan, kegiatan itu sekaligus untuk melestarikan serta mempromosikan kain sarung Majalaya, salah satu produk lokal unggulan Jawa Barat.
“Partisipasi Pemkab Garut dalam kegiatan ini tidak hanya untuk mendukung pencapaian rekor MURI, tetapi juga sebagai langkah nyata dalam mempromosikan produk lokal Jawa Barat ke tingkat nasional dan internasional,” terangnya.
Kegiatan serupa juga digelar Pemkot Cirebon dengan mengerahkan lebih dari 1.000 ASN di Balai Kota Cirebon.
Pj Wali Kota Cirebon Agus Mulyadi mengapresiasi peran aktif ASN Kota Cirebon dalam memecahkan rekor MURI tersebut.
“Kota Cirebon sangat bangga dapat menjadi bagian dari kegiatan besar ini. Ini bukan hanya soal mencetak rekor, tetapi juga soal melestarikan kebudayaan lokal dan mendukung gerakan nasional untuk mempromosikan produk buatan Indonesia,” tuturnya.
Agus berharap melalui kegiatan itu masyarakat lebih mengenal dan bangga memakai produk lokal.
“Sarung tenun khas Jawa Barat tidak hanya memiliki nilai budaya yang tinggi, tetapi juga kualitas yang patut dibanggakan,” tuturnya.
Ia berharap kegiatan itu dapat mendorong peningkatan penggunaan produk lokal di kalangan ASN, masyarakat, serta sektor swasta. Hal itu akan menggerakkan industri kecil dan menengah yang bergerak di bidang kerajinan tenun.
Sebagai komitmen dukungan atas gerakan itu, Agus juga mengupayakan penggunaan sarung tenun secara rutin di lingkungan Pemkot Cirebon.
“Kita sudah terapkan tiap Kamis di minggu pertama setiap bulannya ASN menggunakan pakaian adat Cirebon. Ke depan akan kita pertimbangkan dan susun regulasinya tentang pemakaian sarung tenun setiap satu bulan sekali, misalnya di hari J....
- Home
- Category
- POLKAM
- FOKUS
- EKONOMI
- MEGAPOLITAN
- OPINI
- SUARA ANDA
- NUSANTARA
- HUMANIORA
- INTERNASIONAL
- OLAHRAGA
- SELEBRITAS
- EDITORIAL
- PODIUM
- SELA
- EKONOMI DIGITAL
- PROPERTI
- KESEHATAN
- OTOMOTIF
- PUNGGAWA BUMI
- BELANJA
- JENDELA BUKU
- WAWANCARA
- TIFA
- PESONA
- MUDA
- IKON
- MEDIA ANAK
- TRAVELISTA
- KULINER
- CERPEN
- HIBURAN
- INTERMEZZO
- WEEKEND
- SEPAK BOLA
- KOLOM PAKAR
- GARDA NIRBAYA
- BULAKSUMUR
- ICON
- REKA CIPTA ITB
- SETARA BERDAYA
- EDSUS HUT RI
- EDSUS 2 TAHUN JOKOWI-AMIN
- UMKM GO DIGITAL
- TEKNOPOLIS
- EDSUS 3 TAHUN JOKOWI-AMIN
- PROMINEN
- E-Paper
- Subscription History
- Interests
- About Us
- Contact
- LightDark
© Copyright 2020
Media Indonesia Mobile & Apps.
All Rights Reserved.