KOLOM PAKAR

Tanah tak Sehat-Petani Melarat

Sen, 05 Mei 2025

NEGARA yang merusak tanahnya ialah negara yang menghancurkan dirinya sendiri. Demikian pernyataan Presiden AS FD Roosevelts yang menunjukkan keprihatinannya terhadap pemanfaatan lahan oleh manusia di muka bumi ini. Kecenderungan yang terjadi ialah manusia, termasuk pemerintah, menganggap bahwa tanah memiliki kemampuan tidak terbatas untuk memenuhi kebutuhannya. Sebaliknya, tanah sebagai tubuh alami yang dinamis memiliki batas kapasitas dalam menyangga aktivitas kehidupan di atas/dalamnya.

Ini sangat umum tidak dipahami bahwa sejatinya tanah itu ialah sumber daya alam yang tidak terbarukan sehingga jika terjadi kerusakan akibat penggunaan yang berlebihan akan memerlukan waktu lama dan biaya yang sangat mahal untuk pemulihannya guna mencapai tingkat produktivitas yang ekonomis.

Terlepas dari optimisme duet mentan-wamentan untuk mencapai target ketahanan pangan (beras) dan fakta penurunan drastis impor berat pada kuartal I 2025 sebesar 92% ketumbang kuartal yang sama pada 2024, program swasembada pangan masih menyimpan bom waktu. Itu terkait dengan program food estate yang digadang....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement