POLKAM

Tekan Hoaks Pilkada dengan Literasi Digital

Kam, 17 Okt 2024

KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengedepankan peningkatan literasi digital dalam upaya untuk menghadirkan pemilihan kepala daerah (pilkada) yang damai di 2024.

"Di tengah derasnya arus informasi, penting bagi kita untuk memastikan bahwa yang kita terima dan sebarkan mendukung semangat persatuan dan bukan perpecahan. Oleh karena itu, literasi digital menjadi sangat penting," kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Hokky Situngkir di Jakarta, kemarin.

Ia mengemukakan, saat ini setiap individu bisa membuat serta menyebarkan informasi dan pengetahuan di ruang digital. Namun, kemudahan itu bisa mendatangkan masalah jika tidak disertai dengan literasi digital.

Hokky menyampaikan, selama pelaksanaan pilkada, ruang digital bisa menjadi ajang dialog kebangsaan yang bermanfaat. Namun, ruang digital juga kerap digunakan untuk menyebarkan hoaks dan ujaran kebencian yang bisa mengganggu stabilitas selama pilkada.

"Hoaks dan ujaran-ujaran kebencian dapat menjadi ancaman bagi kestabilan dan keamanan kita serta kenyamanan kita sebagai bangsa. Hal itu dapat merusak proses demokrasi kita jika kita tidak berhati-hati," ujarnya.

Hokky mengemukakan perlunya pengetahuan dan keterampilan untuk menyaring informasi yang disebarkan melalui ruang digital serta menerapkan etika dalam memanfaatkan ruang digital, termasuk media sosial. Kemampuan menyaring informasi yang sahih akan mencegah penyebaran hoaks dan etika akan menuntun individu untuk berlaku positif di dunia maya, seperti menghargai pandangan orang lain dan tidak menyebarkan ujaran kebencian.

Oleh karena itu, Hokky mengimbau seluruh warga membekali diri dengan literasi digital untuk menyambut pesta demokrasi.

Salah satu kerja sama yang digagas Kementerian Kominfo ialah dengan platform media sosial Tiktok. Kolaborasi ini untuk meningkatkan literasi digital dengan menggandeng mahasiswa melalui program lokakarya Tiktok Goes to Campus. Tujuannya untuk memberdayakan generasi muda supaya lebih kritis dan proaktif dalam melawan penyebaran misinformasi. Lokakarya yang digelar di empat kota, yakni Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya, berhasil menjaring lebih dari 500 mahasiswa. "(Kami) berhasil membekali 500 peserta mahasiswa dari empat universitas di Indonesia dengan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan dalam mengidentifikasi dan melaporkan konten misinformasi dan disinformasi ke platform kami," ungkap Public Policy & Government Relations Tiktok Indonesia Faris Mufid.


Damai dan kondusif

Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik menyebut perlu upaya semua pihak untuk menegaskan komitmen dalam menjaga kondusivitas daerah menjelang kontestasi Pilkada Serentak 2024.

Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Otda Kemendagri) itu meminta seluruh pihak melakukan upaya kolektif dalam mewujudkan pilkada serentak yang damai dan kondusif.

“Pilkada 2024 pastinya akan menimbulkan potensi-potensi yang harus kita waspadai bersama. Baik tantangan, hambatan, dan potensi gangguan yang ada pada akhirnya memengaruhi kualitas keamanan serta mengeliminasi isu-isu sosial yang mungkin akan berdampak pada kualitas demokrasi. Tidak boleh ada tindakan yang mencederai demokrasi, seperti ujaran kebencian, hoaks, politik uang, ataupun kekerasan,” kata Akmal, melalui keterangannya, kemarin.

Organisasi kemasyarakatan (ormas), menurut Akmal, memiliki peran penting dalam menjaga kondusivitas daerah dalam suasana politik seperti sekarang. Ormas dapat menjadi contoh bagi masyarakat untuk menunjukkan partisipasi politik dengan cara damai, terbuka, dan saling menghormati perbedaan politik. (Faj/Ant/P-2)

Download versi epaper Download

Advertisement

Advertisement