KEPADA Sky News, seorang eks tentara Korea Utara yang membelot ke Korea Selatan menceritakan pengalamannya hidup di bawah rezim Kim Jong-un. Salah satunya, dia dan seluruh rakyat Korea Utara, diwajibkan bertepuk tangan tiap kali menyambut sang pemimpin.
Tepuk tangan, kata pembelot yang meminta nama dan wajahnya tidak dipublikasikan itu, bisa menjadi biang petaka di Korea Utara. Jika seseorang tidak tepuk tangan ketika yang lain bertepuk tangan, ia dilabeli sebagai pembangkang. "Anda harus menyanyikan lagu Long Live dan bertepuk tangan karena Anda tidak ingin mati," ujarnya.
Wawancara dengan sang pembelot memang sudah terbilang lama, yakni Oktober 2015. Namun, situasi di Korea Utara kiranya belum berbeda. Masih seperti yang dia deskripsikan. Pada Juni silam, misalnya, beredar luas rekaman video para anggota kabinet yang amat bersemangat bertep....