PENYANDANG disabilitas di Tanah Air hidup dalam kondisi rentan dan sering kali tersisihkan, terdiskriminasi, dan terlupakan. Padahal setiap orang memiliki hak, kesempatan, dan perlindungan yang sama dari negara. Lingkungan kerap kali membuat masyarakat penyandang disabilitas berbeda dari sesama manusia lainnya.
Berangkat dari persoalan tersebut, Ratna Suryana, 45, memutuskan untuk terjun ke dunia aktivisme. Meski ia sendiri adalah seorang disabilitas, kondisi itu tak menyurutkan semangatnya untuk mengabdikan diri sebagai sukarelawan di organisasi perlindungan dan pemberdayaan perempuan penyandang disabilitas yang mengalami diskriminasi.
Intensitas Ratna dengan dunia keorganisasian penyandang disabilitas dimulai pada 2012. Ia menjadi sekretaris pada Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Kabupaten Bogor. Sebelumnya, kata Ratna, ia tidak pernah berinteraksi dengan penyandang disabilitas. Semua jenjang pendidikan ia jalan....