INDONESIA berkomitmen menghapuskan penggunaan senyawa hidrofluorokarbon (HFC) yang penggunaannya dapat berpengaruh pada pemanasan global. Komitmen itu dibuat untuk membantu memulihkan lapisan ozon dan menurunkan emisi gas rumah kaca.
"Jadi, komitmen kita ialah menghapuskan penggunaan HFC secara bertahap sampai 80% di tahun 2040. Jadi, fokus kita pada HFC kali ini tidak hanya untuk mengurangi penggunaan bahan perusak ozon (BPO) untuk memenuhi komitmen kita di Protokol Montreal, tapi juga untuk memenuhi mandat UNFCCC dalam pengurangan emisi gas rumah kaca," kata Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Laksmi Dhewanthi dalam peringatan Hari Ozon ke-3 Sedunia di Jakarta, kemarin.
Komitmen penurunan konsumsi HFC secara global, kata Laksmi, akan dimandatkan dalam kesepakatan baru yang disebut Amendemen Kigali yang dua bulan lagi akan diratifikasi. Ia menyatakan, dengan penurunan konsumsi HFC, diperkirakan dapat mencegah kenaikan temperatur bumi sebesar 0,5 derajat Celsius pada tahun 2100. Laksmi menegaskan, jauh sebelum ini, Indonesia sudah melakukan upaya memulihkan lapisan oz....