AREA seluas 150 hektare di wilayah Jakarta Timur itu kini tengah dipercantik. Taman Mini Indonesia Indah (TMII) namanya. Selain menjadi tempat rekreasi, taman yang mulai dibangun pada 1972 itu juga dijadikan pusat edukasi sekaligus etalase perjalanan bangsa dengan keragaman budaya Indonesia.
Dalam sejarahnya, TMII dikelola oleh Yayasan Harapan Kita yang dimiliki keluarga Presiden ke-2 RI Soeharto. Namun, 44 tahun kemudian pengelolaan TMII diambil alih oleh Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg). Proses ambil alih berlangsung pada 1 April-30 Juni 2021.
Kemensetneg lalu memberikan kepercayaan kepada PT Taman Wisata dan Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC) mulai 1 Juli 2021. Kerja sama pemanfaatan (KSP) TMII antara Kemensetneg dan TWC berjangka waktu selama 25 tahun.
Kerja sama itu termasuk kewajiban penerimaan negara bukan pajak (PNBP) berupa kontribusi tetap dan kontribusi berdasarkan proporsi pembagian keuntungan yang telah disepakati. Pengelolaan TMII ke depan pun diyakini akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi negara.
Direktur Utama PT TWC Edy Setijono mengaku akan membayar kepercayaan yang diberikan dengan memajukan TMII. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut perlu dukungan semua pihak agar menjadi kebanggaan bersama.
“Kami sampaikan ke Kemensetneg bahwa TMII harus dikembangkan secara gotong royong. TMII ini harus menjadi kebanggaan semua. Tentunya kami sangat berharap kita bisa segera bergerak bersama dan memilih format yang tepat agar cita-cita TMII sebagai etalase budaya Indonesia bisa segera terwujud,” kata Eddy dalam keterangannya.
Kini, TMII tengah direnovasi dan tidak dibuka untuk umum. Pantauan Media Indonesia Minggu (31/7) pagi, tampak pekerja tengah memoles TMII mulai dari jalan, monumen, anjungan daerah, museum, hingga wahana bermain. Truk pun lalu lalang. Begitu juga dengan mesin penggilas yang meratakan sejumlah jalan yang diaspal.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono mengatakan renovasi telah dilakukan sejak Januari 2022 oleh Kementerian PU-Pera melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya. Penugasan itu berdasarkan Perpres No 116 Tahun 2021 tentang Percepatan Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur untuk Mendukung Penyelenggaraan Acara Internasional di Provinsi Bali, Provinsi DKI Jakarta, Provinsi NTB, dan Provinsi NTT.
Renovasi yang dilakukan terhadap kawasan TMII meliputi beberapa jenis pekerjaan, seperti penataan area gerbang utama serta renovasi joglo Sasono Utomo, Sasono Langgeng Budoyo, dan Sasono Adiguno.
Renovasi dilakukan atas perintah Presiden Jokowi untuk menjadikan TMII sebagai destinasi wisata yang lebih aman, nyaman, dan sehat. Renovasi di TMII juga merupakan bagian dari upaya untuk merawat bangunan lama yang bersejarah. Salah satu perbaikan yang tengah dilakukan ialah penataan lanskap pulau-pulau di Danau Archipelago.
“Archipelago pulaunya sudah tidak terbentuk. Kedua, ada beberapa pulau yang belum termasuk ke dalam Archipelago yang awal itu kita tambahkan,” ujar Basuki, beberapa waktu lalu.
Di samping itu, pihaknya juga memperbaiki anjungan provinsi yang sebelumnya terkotak-kotak dengan pagar besi beton. Hal tersebut dilakukan agar anjungan menyatu dengan lanskap hijau sekitarnya.
Gedung Sasono dan Tugu Api/Pancasila juga direnovasi. Tampak pekerja tengah memasang marmer dan mempercantik suasana di sekitarnya dengan rumput dan aneka tanaman.
Kemudian, untuk Tugu Api masih dilakukan pengerjaan. Tiang-tiang masih berdiri menyelimuti tugu. “Hal ini sesuai arahan Presiden Jokowi agar terlihat lebih alami, lebih hijau, tidak didominasi bangunan beton,” katanya.
