MAKIN malam, suasana di sekitar panggung pertunjukan topeng lengger kian hiruk. Penjaja asongan berjubel memenuhi sepanjang gang. Lamat-lamat, gending patalon dimainkan oleh para perawit. Mengundang para penonton memenuhi tepian panggung. Anak-anak bersedekap dekat panggung, menanti tari topeng lengger yang mereka gandrungi ditarikan. Mereka mengenal tari topeng lengger dengan cakap. Dari Adu Gones, Kinayakan, Rangu-Rangu, hingga Sontoloyo.
Wiwin, 43, sapaan akrab dari Sri Winarti, pengelola komunitas topeng lengger Pager Tawon, menuturkan tidak kurang dari 65 jenis tari topeng lengger disintaskan dalam wilayah sosiokultural Wonosobo. Membentang dari Lembah Gunung Sindoro-Sumbing hingga Kawasan Pegunungan Dieng. Meluas hingga beberapa kabupaten, yakni Banjarnegara, Batang, Magelang, Pekalongan, Purworejo, dan Temanggung. Bahkan, dibawa juga oleh Diaspora Wonosobo. Ambil contoh, grup Wahyu Samudro di Depok atau Pawon Budoyo di Tangerang. Oleh karena itu, tari tradisi ini akrab disapa sebagai topeng lengger Wanasaban. Terma ini sekaligus mengukuhkan topeng lengger sebagai warisan ....