BNPT menyebut ada kelompok teroris yang ingin masuk ke politik praktis melalui jalur partai politik. Apakah ada perubahan strategi dari kelompok terorisme-radikalisme?
Saya tidak tahu kelompok teroris mana yang dia (Kepala BNPT) sebut karena Indonesia ada banyak kelompok teroris, tetapi kalau yang teroris Islam seperti Jamaah Ansharut Daulah (JAD) atau Jamaah Islamiah (JI), setahu saya mereka benci sama demokrasi dan partai politik. Mereka menganggap Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ialah lembaga duduknya orang-orang wakil setan bukan wakil rakyat. Mereka menyebutnya begitu.
Kalau kemungkinan yang dimaksud oleh Kepala BNPT kelompok teroris lain seperti di Papua misalnya Organisasi Papua Merdeka (OPM) mungkin saja sebab memiliki banyak front perjuangan. Ada front politik, front klandestin, dan front bersenjata. Jadi, ada kemungkinan front politik, front klandestin mereka masuk ke dalam partai politik (parpol). Namun, kalau kelompok-kelompok teroris ....