WAKIL Presiden RI Gibran Rakabuming Raka melakukan kunjungan kerja ke wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 6-7 Mei 2025. Kemarin, Wapres meninjau Bendungan Manikin yang terletak di Kabupaten Kupang.
Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur sumber daya air, seperti Bendungan Manikin sangat esensial, karena akses air irigasi yang cukup merupakan kunci utama bagi petani, terutama di daerah yang rentan terhadap kekeringan.
Oleh sebab itu, ia mengharapkan pembangunan bendungan ini selesai tepat waktu dan dapat segera memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, terutama dalam mendukung peningkatan produktivitas pertanian, serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan. Bendungan Manikin merupakan satu dari tujuh bendungan yang dibangun pemerintah di NTT, yang dirancang untuk menjadi tulang punggung pengembangan pertanian di wilayah itu.
Sementara itu, Kepala Balai Sungai (BWS) Nusa Tenggara (NT) Parlinggoman Simanungkalit mengaku sempat berbicara dengan Wapres soal anggaran pembangunan Bendungan Manikin yang diblokir terkait efisiensi, dan Wapres berjanji akan berupaya membuka keran anggaran tersebut demi percepatan pembangunan bendungan tersebut.
“Tadi saya sampaikan kepada kepada Pak Wapres target selesainya pembangunan bendungan ini tahun 2028, tetapi kalau lebih cepat akan lebih baik sehingga masyarakat bisa merasakan manfaatnya. Pak Wapres mengatakan akan membuka keran anggaran pembangunan bedungan Manikin,” ujarnya.
Proyek ini dimulai sejak 2018 dan ditargetkan rampung pada 2028 dengan nilai investasi Rp2,06 triliun. Saat ini progres pembangunan fisiknya telah mencapai 62,65%.
Dia mengatakan target penyelesaian bendungan tersebut mundur ke 2028 disebabkan oleh adanya efisiensi anggaran, tetapi jika Wapres dapat memberi ruang fiskal, penyelesaian akan lebih cepat yakni di 2027.
Bendungan Manikin di Kabupaten Kupang merupakan bendungan dengan luas lahan 6,7 kilometer yang dinilai mampu dimanfaatkan untuk ketahanan pangan dengan irigasi 570,86 hektare.
Untuk ketahanan energi, bendungan tersebut bisa berguna untuk PLTS Apung dengan potensi mencapai 29,8 megawatt, lalu Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro dengan potensi....