DUDUK dalam diam di rumahnya di Jalur Gaza, Mohammed al-Haddad menatap dengan nanar sekantong kecil tepung di sampingnya. Ayah enam anak itu sadar betul bahwa bahan makanan tersebut tak akan cukup untuk melawan lapar keluarganya dalam sehari.
Namun, hanya itulah yang mampu dibelinya setelah menyerahkan biaya komisi yang menjulang tinggi hanya untuk mengambil gaji. "Mengambil gaji menjadi sangat rumit karena biaya komisi yang melonjak selama perang," kata pria berusia 45 tahun itu kepada Xinhua.
Sejak pecahnya konflik Israel-Palestina di Gaza pada 7 Oktober 2023, 2,3 juta penduduk daerah kantong tersebut menghadapi krisis ekonomi dan kemanusiaan yang semakin parah. Para ahli ekonomi menyebut sejumlah faktor, termasuk blokade, kolapsnya rantai pasokan, dan kurangnya pengawasan yang efektif, yang memicu rekor inflasi tertinggi, melumpuhkan daya beli, dan bahka....