WEEKEND

Wayang Kulit Betawi bukan sekadar Tontonan

Min, 17 Jul 2022

Di tengah ratusan penonton, tibatiba terlihat permainan cahaya lampu warna-warni menerpa layar kelir atau kain putih untuk menangkap bayangan wayang kulit.
Semakin malam, suasana semakin hangat dengan hentakan suara gendang dan irama gamelan mengiringi awal pergelaran wayang kulit Betawi yang dimainkan oleh
Dalang Ki Sukarlana. Malam itu dalang berusia 56 tahun beserta Sangggar Mekar Jaya miliknya tampil di sebuah rumah penanggap atau pengundang di kawasan
Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Permainan cahaya lampu sengaja dibuat oleh kru teknis sanggar itu untuk memberikan kesan berbeda di tengah lesunya pertunjukan wayang kulit Betawi yang kian terpinggirkan. Padahal, wa yang sebagai salah satu bentuk tradisi lisan Indonesia sudah ditetapkan UNESCO pada 2003 sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity.

Untuk mengadakan pembaruan agar tampil lebih memikat, Sanggar Mekar Jaya menambah tata panggung menggunakan sinar lampu aneka warna agar menghasilkan efek pencahayaan di kelir. Panggungnya sengaja dibagi menjadi dua bagian. Satu untuk layar dan satu bagian lagi untuk sinden. Sinden yang tampil berjumlah empat orang. Pada bagian tengah pertunjukan, biasanya me....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement