OPINI

Swasembada Ikan

Sel, 22 Okt 2024

SPIRIT Presiden Prabowo Subianto untuk swasembada pangan terlihat dengan hadirnya Kementerian Koordintator Bidang Pangan. Kehadiran kelembagaan itu menebarkan aura dan semangat kemandirian, kedaulatan, eksistensi dan kedigdayaan Indonesia. Aura itu bisa ditangkap sejak awal karena Prabowo sebelumnya adalah Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) yang menjiwai rasa nasionalisme Indonesia. Nasionalisme tidak sekadar tagline sebagai negara besar dengan penduduk banyak, tapi besar dengan sumber daya, masyarakat, gagasan, dan tujuan berbasis agromaritim.

Era Presiden Prabowo, masyarakat perikanan berharap tuah dengan menghadirkan kepemimpinan perikanan yang tangguh tidak sekadar penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Kepemimpinan yang visioner, menguasai persoalan perikanan dengan baik, serta mau bekerja keras bersama masyarakat perikanan. Urusan perikanan saat ini terasa amat spesial karena akan menjadi tiang utama penyangga pangan, dan gizi, kesehatan, kesejahteraan masyarakat, dan kualitas masyarakat.

Berdasarkan data statistik 2022, ketersediaan ikan (total per definisi UU Perikanan, 2014) sebagai bahan baku pangan mencapai 21, 2 juta ton per tahun dari tangkap dan budi daya. Jika dikurangi dengan rumput laut mencapai 14,2 juta ton per tahun. Kalau udang, tuna, dan lobster dipisah sebagai produk premium, tersedia 13 juta ton ikan untuk pangan Indonesia. Apabila dilihat dengan tingkat konsumsi masyarakat, nilai itu belum mencukupi untuk kebutuhan rakyat yang sudah mencapai 56 kg p....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement