SEJAK 2016, atau pada usia 26 tahun, sarapan dua bungkus nasi lemak jadi keseharian Muarif. Tidak hanya itu, ngemil makanan manis dan minum kopi susu juga menjadi kegemarannya.
Hasilnya, berat badan Muarif perlahan naik, hingga mencapai 97 kg. Sejak 2020, setiap kali mengikuti pemeriksaan kesehatan rutin (medical checkup) dari kantornya, kadar gula darahnya masuk kategori pradiabetes. “Yang mana HbA1C (nilai gula darah per tiga bulan) sekitar 5,5%-lah , tetapi namanya manusia, saat itu saya masih ngerasa ‘Ah, masih aman’. Jadi, enggak kepikiran untuk mulai pola hidup sehat. Tapi kemudian pas cek di 2023 ternyata HbA1C saya menyentuh 6,5%, bahkan pernah mencapai angka 8,9%,” tutur Muarif saat dihubungi Media Indonesia, Rabu (21/11).
Hasil yang positif masuk kategori diabetes melitus (DM) itu barulah menjadi ‘tamparan’ Muarif. Pria yang memiliki ayah yang juga seorang penderita diabetes itu tersadar untuk mengubah gaya hidup. Tidak hanya mencari informasi melalui internet, ia berko....