HUMANIORA

Pesantren yang Tertutup Jadi Celah Kekerasan Berulang

Kam, 06 Mar 2025

KEKERASAN di pondok pesantren (ponpes) masih terus berulang. Awal tahun ini, seorang santri di sebuah ponpes di Banyuwangi, Jawa Timur, meninggal setelah dikeroyok enam seniornya. Tidak hanya itu, kasus lain muncul setelah viral di media sosial. Sejumlah warga mendemo pondok pesantren di Parung, Kabupaten Bogor, atas dugaan pelecehan yang dilakukan ustaz kepada santrinya.

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Aris Adi Leksono menyebut kekerasan di pesantren hanya kasus-kasus kekerasan fisik, tetapi juga perundungan hingga kekerasan atau pelecehan seksual. Bahkan, kata dia, di antara kasus-kasus itu, masih banyak yang tidak dilaporkan.

Menurutnya, muara permasalahan itu ialah pesantren yang kurang terbuka sehingga ada pengawasan dan pemantauan. Idealnya, kata Aris, pesantren menerapkan pola-pola hubungan yang terbuka, yakni pola hubungan yang membuka partisipasi santri. “Kan, santri saat ini berbeda dengan santri zaman dulu. Mungkin sebelum masuk pesantren sudah banyak pengetahuan, sudah banyak pengalaman, sudah banyak informasi,” ujarnya kepada ....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement