PADA saat delegasi negosiasi perdagangan Indonesia tengah bernegosiasi intens dengan pemerintah Amerika Serikat perihal tarif timbal balik (resiprokal), Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan Indonesia kembali meraih surplus perdagangan pada Maret 2025 sebesar US$4,43 miliar yang menjadikan itu surplus ke-59 kali sejak Mei 2020.
Khusus neraca perdagangan dengan AS, Indonesia juga kembali mencatatkan surplus pada triwulan pertama 2025. Hingga Maret, surplus dagang mencapai US$4,32 miliar, naik dari US$3,61 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Tren surplus ini ditopang perdagangan nonmigas.
Angka surplus tersebut tentu saja belum memperhitungkan variabel kebijakan tarif baru Presiden Donald Trump yang kini sedang dinegosiasikan. Tarif resiprokal dengan segala negosiasinya diyakini bakal mengubah lanska....