ADA kata-kata bijak, ‘pemimpin itu juga guru’. Maknanya, pemimpin semestinya juga berjiwa pendidik karena ucapan, sikap, dan perilakunya harus bisa menjadi contoh. Dengan kata lain, kiprahnya akan di-gugu (dipercaya) dan ditiru rakyat.
Dalam konteks itu, ironisnya tidak sedikit pemimpin di segala tingkat di negeri ini bergaya ‘jalanan’. Kerap berkata dan bersikap tak pantas, menjurus kasar. Terkesan menantang para pihak (rakyat) yang kritis dan mengkritik kondisi kebangsaan.
Emosi memang manusiawi, tapi pemimpin, dalam kondisi apa pun terkait dengan kebijakan, tidak layak merespons dengan emosional. Pemimpin perlu matang jiwa dan pikirannya sehingga senantiasa....