OPINI

Lompatan Paradigma Pendidikan Muhammadiyah

Rab, 28 Mei 2025

HINGGA hari ini, banyak ormas atau yayasan yang berupaya membangun sebuah lembaga pendidikan umum dengan mengintegrasikan nilai-nilai Islam dan Al-Qur'an. Namanya pun beragam. Ada sekolah Islam plus, sekolah Islam integral, sekolah Islam terpadu, sekolah terpadu tahfidz Al-Qur'an, global islamic school, islamic integrated school, Qur’anic integrated school, dan berbagai nama lain yang seolah menjadi tren baru di dunia pendidikan. Bahkan, pemerintah sendiri, seperti yang dilakukan Kemenag dan lingkungan Kemendikdasmen, melakukan hal yang sama.

Pada sisi yang lain, ada pula yang berusaha menyatukan sistem pendidikan umum dengan model pendidikan pesantren. Karena itu, lahirlah boarding school (sekolah berasrama), pondok pesantren modern, pondok pesantren sains, dan sebagainya. Menariknya, sekolah-sekolah model itu (menggabungkan pengajaran umum dan nilai-nilai Islam) cenderung berbiaya mahal dan selalu ada peminatnya, terutama di kota-kota besar. Bahkan, (seakan) semakin mahal semakin diminati.

Padahal, dalam lintasan sejarah, model pendidikan yang memasukkan materi Islam ke dalam dunia pendidikan (umum) atau sebaliknya, sudah dilakukan KH Ahmad Dahlan sejak awal abad ke-20. Langkah sang pendiri Muhammadiyah itu pun menuai kritik keras dan tuduhan negatif. Namun, itulah yang terus dilakukan Muhammadiyah hingga kini dan ternyata menjadi kecen....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement