KEMENTERIAN Sosial (Kemensos) melakukan studi banding (benchmarking) ke beberapa sekolah unggulan untuk mencari komparasi tolok ukur terkait dengan penerapan kurikulum bagi sekolah rakyat agar dapat mendidik siswa-siswi sebagai agen perubahan.
Dalam pernyataan tertulis di Jakarta pada Senin (9/6), Sekjen Kemensos Robben Rico mengatakan sekolah rakyat akan menerapkan model pengelolaan multi entry-multi exit. "Kami melibatkan beberapa kementerian/lembaga untuk berdiskusi. Sesuai dengan arahan Pak Menteri Sosial nanti, kurikulum sekolah rakyat itu, khasnya itu, model desain kurikulum tailor made (dirancang khusus), pola pengelolaannya multi entry-multi exit, dan berasrama tentunya," kata Sekjen Kemensos Robben.
Kurikulum itu, kata Robben, dapat memberikan fleksibilitas kepada siswa memilih jalur belajar sesuai dengan kebutuhan. Hal itu juga membantu mengakom....