HIBURAN

Resiliensi dan Kolektivitas Warga dalam Musikal Keluarga Cemara

Min, 22 Jun 2025

KISAH Keluarga Cemara sudah ada sejak 1970-an, saat Arswendo Atmowiloto menuangkannya dalam bentuk cerita bersambung (cerbung) di majalah Hai. Ia berkisah tentang keluarga yang dipimpin Abah dan tinggal di Sukabumi secara sederhana seusai mengalami kebangkrutan.

Cerita itu kemudian dialihwahanakan ke dalam format sinetron pada era 1990-an hingga awal 2000-an. Era Keluarga Cemara sinetron menjadi memori kolektif bagi generasi milenial, dengan sosok almarhum Abah Kurdi dan Novia Kolopaking sebagai pemeran Abah dan Emak. Belum lagi, lagu berjudul Harta Berharga yang ditulis Harry Tjahjono dan Wendo, seperti sebuah anthem kebersahajaan yang tak lekang waktu.

Dua dekade kemudian, tepatnya awal 2019, Keluarga Cemara menjadi film yang diproduksi Visinema. Film tersebut laku dan berhasil mengumpulkan penonton hingga lebih dari 1 juta. Hal itu sekaligus menandai kesuksesan debut film panjang sutradara Yandy Laurens. Di versi film, ceritanya masih sama, mengangkat kesederhanaan keluarga yang memutuskan pindah ke daerah seusai bangkrut di kota. Film itu sekaligus menandai kemunculan Widuri P....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement