EFEKTIVITAS bantuan subsidi upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Program tersebut dipandang tidak memberikan kontribusi signifikan terhadap produktivitas perekonomian. Meski diyakini mampu menjaga daya beli, hal itu dinilai hanya berlangsung dalam jangka pendek.
"BSU tidak terlalu banyak membantu, malah ada potensi salah sasaran yang tinggi," kata ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin saat dihubungi, kemarin.
Ia menilai program insentif seperti BSU hanya mendorong konsumsi dalam jangka pendek. Daya beli berpeluang terangkat, tetapi tidak berkelanjutan dan tidak membawa dampak terhadap efisiensi dan produktivitas ekonomi nasional. Ketika ....