SUATU kali sepulang perjalanan mengunjungi perkampungan suku Badui di Desa Kanekes, Leuwiedamar, Lebak, Banten, saya membawa pulang oleh-oleh berupa kukuk, botol minuman yang kerap dibawa masyarakat setempat kala bepergian. Belakangan saya tahu produk etnobotani itu juga dibuat orang di banyak daerah Indonesia, bahkan di India dan Tiongkok.
Kukuk ialah wadah atau botol air yang terbuat dari buah pohon labu keluarga Cucurbitaceae, khususnya labu air atau labu botol (Lagenaria siceraria). Bentuk buahnya bervariasi, bulat hingga lonjong memanjang dengan kulit liat licin. Buah muda kerabat dekat beligo atau kulur atau kundur (Benincasa hispida) itu dapat disayur dan buah tua dijadikan tabung, kantong hias, koteka, atau wadah air.
Urang (orang) Kanekes sengaja memilih hidup dalam aturan buyut atau karuhun. Tabu (terlarang) menggunakan perkakas modern selain yang dibolehkan adat, termasuk penggunaan botol minum kaca/gelas, keramik, metal, dan plastik, sebagaimana sejak lama digunakan sanak kerabat mereka lainnya di sekitar Kanekes. Karena itu, kukuk tetap fungsional, khususnya di Cibeo, Cikertawarna....