KARENA berlatar belakang sebagai pendidik di bidang lingkungan, Westiani Agustin banyak mengajar ke berbagai sekolah, kelompok, dan komunitas. Salah satu yang diajarkan terkait dengan hal yang bisa dilakukan di lingkungan terdekat, termasuk soal pengelolaan konsumsi pembalut sekali pakai.
“Selama ini ada stigma perempuan itu penghasil sampah bulanan tersebut. Kami melihat itu penting untuk diintervensi,” kata Westiani, atau akrab disapa Ani, kepada Media Indonesia, Senin (9/1).
Setelah merenungkan persoalan tersebut, ia pun mulai melakukan riset kecil-kecilan pada 2016 dalam upaya pengurangan sampah pembalut sekali pakai dengan substitusi pembalut kain yang bisa digunakan secara berulang. Saat itu, Ani merupakan salah satu pengguna pembalut kain. Hingga pada Agustus 2018, ia merili....