OPINI

Risiko dan Strategi Melawan Hoaks

Rab, 27 Mar 2024

KEHADIRAN teknologi informasi dan internet di satu sisi telah banyak memberikan kemudahan dan mendukung pemenuhan berbagai kebutuhan masyarakat. Namun, pada masa-masa tertentu, seperti menjelang atau sesudah pemilu, kehadiran teknologi informasi yang makin canggih ternyata justru mengundang potensi kericuhan. Saat ini, diakui atau tidak, masyarakat semakin sulit membedakan apakah informasi yang beredar di dunia maya dan media sosial benar merupakan fakta ataukah sekadar informasi palsu atau hoaks.

Di tengah perkembangan situs-situs online yang menawarkan berbagai informasi, muncullah berbagai hoaks yang makin meresahkan. Menjelang pemilu hingga sekarang, paling-tidak ada sekitar 3.235 hoaks yang terpantau dan 1.974 hoaks sudah di-take down Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Di media sosial, bahkan sudah jutaan konten yang diturunkan karena tidak benar dan berpotensi meresahkan masyarakat.

Tiktok, misalnya, melaporkan ada 10,8 juta konten hoaks yang sudah mereka take down. Kemudian Google dilaporkan juga telah menurunkan sekitar 2 juta kontens hoaks. Itu mereka lakukan meski tidak ada permintaan dari Kemenkominfo. Kesadaran bahwa hoaks harus dihindari dan kemunculan hoaks jangan sampai meresahkan masyarakat membuat para pengelola media sosial bersikap hati-hati. Ketika sudah dipastikan informasi itu hoaks, mereka pun tak segan untuk menurunkan agar tidak terus diresirkulasi hingg....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement