SEJUMLAH aktivis lintas generasi mengkritisi demokratisasi yang berjalan di Tanah Air pascapengunduran diri Presiden kedua Republik Indonesia Soeharto pada 21 Mei 1998.
Aktivis 98 Haris Rusly Moti di Jakarta, kemarin, menilai kemajuan demokrasi ekonomi tertinggal bila dibandingkan dengan capaian demokrasi politik. Bagi dia, demokratisasi ekonomi masih jauh panggang dari api.
"Kami ingin demokrasi kebebasan politik bukan hanya di TPS (tempat pemungutan suara), tapi akses terhadap sumber-sumber kekayaan negara kita ini juga din....