EKONOMI

Angan-Angan Kenaikan di Tengah Pelambatan

Rab, 07 Agu 2024

PEMERINTAH tetap optimistis mampu menembus target pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan tahun ini, yakni di kisaran 5,1% hingga 5,2%. Itu diutarakan bahkan setelah data ekonomi triwulan II 2024 menunjukkan pelambatan.

“Outlook kita sekitar 5,1% hingga 5,2% ini masih ada peluang. Stabilitas dari perekonomian kita sejauh ini juga mengarahkan pada pertumbuhan ekonomi di kisaran itu,” ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu kepada pewarta di kantornya, di Jakarta, kemarin.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) diketahui ekonomi Indonesia pada triwulan II 2024 tumbuh 5,05% secara tahunan (year on year/yoy), melambat dari triwulan sebelumnya yang mencapai 5,11% (yoy).

Secara triwulanan (quarter to quarter/qtq) ekonomi di triwulan II tumbuh 3,79%, lebih baik dari realisasi triwulan I yang tercatat -0,83% (qtq). Sedangkan jika dilihat dalam tahun berjalan, alias satu semester, ekonomi Indonesia masih tumbuh 5,08%.

Selain itu, Febrio juga menegaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan II ini jauh lebih baik dari negaranegara lain.

“Sejauh ini, stabilitas perekonomian kita cukup mengarahkan ke sekitar 5,2%. Itu dibandingkan dengan situasi yang sedang kita hadapi dan banyak negara mengalami kesulitan, pertumbuhan di 5,1% hingga 5,2% itu prestasi luar biasa,” kata Febrio.

Untuk itu, ia menilai, pertumbuhan ekonomi Tanah Air merupakan capaian positif di tengah pelambatan ekonomi global. Pasalnya banyak negara yang saat ini kesulitan mendongkrak laju perekonomian imbas kondisi global.

“Kalau kita bisa mempertahankan kondisi ini tentu akan menjadi modal bagi kita untuk terus bertambah,” pungkasnya.

Selain itu, Febrio menjamin kinerja konsumsi pemerintah tetap sesuai target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) meski mengalami perlambatan pada triwulan II 2024.

“Sebenarnya untuk keseluruhan sepanjang tahun itu sesuai dengan belanja yang direncanakan dalam APBN,” kata Febrio.

Konsumsi pemerintah pada triwulan II 2024 tercatat tumbuh 1,42% secara tahunan (yoy), berkontribusi 7,31% terhadap produk domestik bruto (PDB).

Kinerja itu lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan I yang tercatat mencapai 19,9% (yoy).

Menurut Febrio, pelambatan itu disebabkan pergeseran sejumlah pos belanja yang berbeda dengan tahun lalu. Misalnya, belanja pegawai untuk tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 pada tahun lalu berlangsung pada triwulan II, sementara tahun ini terj....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement