SEBUAH boneka pertunjukan (puppet) berukuran cukup besar menggantung di ruang kecil pada galeri seni Ara Contemporary, Jakarta. Ruang itu gelap berlatar serbahitam dan hanya diterangi lampu sorot. Dari kejauhan, boneka terlihat menatap, menanti pengunjung untuk melihatnya lebih dekat.
Tidak ada jenis kelamin khusus, boneka pertunjukan itu tidak mengenakan pakaian khusus yang menonjolkan gender. Yang pasti dia tidak berambut, memiliki mata yang kecil, hidung kecil, dan raut wajah datar. Karya seni itu milik seniman sekaligus dalang Iwan Effendi. Ia juga menjadi Co-Founder dan Co-Artistic Director Yogyakarta’s Papermoon Puppet Theatre.
Boneka pertunjukan itu merupakan satu dari puluhan karya yang ditampilkan Iwan dalam pameran tunggalnya di Ara Contemporary pada 17 Mei-21 Juni 2025. Dengan mengambil tajuk Once Was, Iwan dengan cerdas mengubah ruang dua lantai galeri menjadi dunia pertunjukannya. Ia mengajak pengunjung menyelami lebih dala....