ANTREAN jemaah pria dan jemaah perempuan tampak mengular menuju tenda pendaftaran di depan Masjid Al Ibadah, Kemang Selatan, Jakarta, pada Kamis (20/3) atau malam ke-21 Ramadan 1446 H, yang berarti pula malam pertama dari 10 malam terakhir bulan suci yang diyakini sebagai masa jatuhnya Lailatulqadar.
Ramainya peserta iktikaf dan qiyamul lail di Masjid Al Ibadah sudah jadi pemandangan tahunan. Meski letaknya agak tersembunyi dan secara ukuran layaknya masjid kompleks, Masjid Al Ibadah kesohor dengan fasilitasnya yang nyaman dan bersih. Bahkan ada yang menjulukinya ‘masjid sultan’ karena memang kesan estetik yang bukan hanya di ruang salat, bahkan hingga ke toilet yang memiliki lobi tunggu.
Selain itu, camilan dan minuman yang disediakan bagi jemaah pun beragam. Seperti terlihat dalam Instagram Story @masjidalibadah_ kemang, tersedia minuman kopi, jus, dan buah-buahan.
Melalui akun tersebut, panitia juga menjelaskan bahwa ini merupakan tahun ke-9 bagi masjid tersebut menggelar iktikaf dan qiyamul lail. Selain salat Tahajud, jemaah juga akan melaksanakan sahur bersama, salat Subuh berjemaah, dan mengikuti kajian subuh. Sejumlah nama besar menjadi imam qiyamul lail di sana, salah satunya Syeikh Mohamed Al Ghul yang berasal dari Palestina.
Untuk penyelenggaraan program iktikaf dan qiyamul lail itu pengurus Masjid Al Ibadah mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dengan berinfak atau bersedekah.
KLINIK AL-QUR’AN 24 JAM
Sekitar tiga saf jemaah laki-laki secara khusyuk menunaikan salat Tahajud pada Jumat (21/3). Pelaksanaan salat Tajahud yang dilakukan pada sepertiga malam atau sekitar pukul 02.00-03.00 itu terasa seperti salat wajib lima waktu berjemaah karena diikuti banyak orang. Salat malam itu menjadi salah satu rangkaian dari program iktikaf yang dilakukan oleh Masjid An Nahl-The Icon, BSD, Cisauk, Tangerang, Banten.
Program iktikaf Masjid An Nahl-The Icon BSD pada Ramadan ini membuka bagi 30 jemaah laki-laki dan 30 jemaah perempuan. Selain salat Tahajud berjemaah, pada program iktikaf masjid tersebut juga dilakukan serangkaian ibadah lain, seperti kajian rutin setelah salat Subuh dan klinik Al-Qur’an 24 jam.
Suasana masjid juga tampak semarak dengan tadarus para jemaah iktikaf. Di tiap sudut, masing-masing melantunkan surat Al-Qur’an yang tengah mereka baca. Untuk klinik Al- Qur’an yang terbuka selama 24 jam menjadi tempat para jemaah untuk belajar membaca dan mendalami kitab suci umat Islam itu. Tak hanya dewasa, jemaah usia anak dan remaja pun terlihat ikut meramaikan klinik ini.
Masjid yang dibangun di bekas ruko ini juga menyediakan menu berbuka dan sahur gratis bagi para jemaah iktikaf 10 hari terakhir Ramadan. Untuk memfasilitasi hal tersebut, Masjid An-Nahl di antaranya membuka donasi ke publik. Tak jarang, beberapa donatur juga mengirimkan makanan dan minuman, bahkan termasuk kopi dari salah satu kedai kopi ternama, untuk mendukung kegiatan iktikaf 10 hari terakhir Ramadan masjid tersebut. Para jemaah iktikaf juga diberikan sarana ibadah yang nyaman, dengan pemisahan antara jem....