SETELAH pulang bepergian sekeluarga dari Keerom, Papua, Syahrul berinisiatif untuk memeriksakan anaknya Dwi, 13, ke dokter. Pasalnya, sudah beberapa hari Dwi mengalami panas tinggi, pusing, dan juga mual. Meski sudah minum obat yang dibeli di apotek, kondisinya tidak membaik. "Saya curiga terkena malaria, karena kalau di Papua, banyak yang sudah pernah terserang malaria. Bahkan katanya malaria kayak batuk pilek saja, biasa kalau terkena," kata Syahrul.
Dokter Spesialis Anak Subspesialis Infeksi dan Penyakit Tropis Anak dr Amar Widhiani, Sp.A (K) menjelaskan bahwa malaria sangat mudah berkembang di negara beriklim tropis dan perlu diwaspadai karena dapat membahayakan masyarakat.
"Gejala malaria secara umum pada anak, remaja, dan dewasa muda itu nyeri sendi seperti infeksi virus, nyeri kepala atau pusing, nyeri ulu hati, mual, muntah, dan diare. Hal ini bisa membuat komplikasi juga nantinya ke organ ginjal, paru dan otak. Jadi, tidak bisa dientengkan namanya sakit malaria ini. Kalau memang positif, kita harus langsung ke dokter atau puskesmas untuk dapat terapi antimalaria," ungkapnya dalam Talkshow Ciri-Ciri Malar....