OPINI

Baju Loreng di Ruang Belajar

Sel, 27 Mei 2025

KABAR dari Jawa Barat itu, yang programnya sudah berjalan hampir sebulan lamanya, seperti gemerisik yang tak sedap di tengah khidmatnya dunia pendidikan. Gubernur telah melibatkan seragam loreng dalam urusan mengatasi tawuran pelajar. Sebuah solusi yang datang bukan dari meja-meja diskusi para pendidik, bukan dari para psikolog yang memahami lika-liku jiwa remaja, melainkan dari barak-barak yang akrab dengan perintah dan kepatuhan.

Dan yang membuat miris, gagasan ini bak gayung bersambut dengan Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), yang mengamininya bahkan mendapatkan ilham akan memperluas ke daerah-daerah di Indonesia. Pernyataan Menteri HAM yang menyatakan bahwa pengiriman anak ‘nakal’ ke barak militer sebagai bagian dari metode pendidikan nasional yang tidak melanggar HAM, hanya karena ketiadaan pelanggaran fisik, adalah pandangan yang problematik dan perlu dikritisi secara mendalam.

Argumentasi ini abai terhadap dimensi psikologis dan kebebasan individu, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari hak asasi manusia. Membentuk karakter anak melalui indoktrinasi dan pengekangan dalam lingkungan militeristik, alih-alih melalui dialog dan pemahaman, berpotensi merampas hak mereka atas pe....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement