NUSANTARA

Banjir Rob Masih Merendam Pesisir Jawa Tengah

Kam, 17 Okt 2024

BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Semarang, Jawa Tengah, memperingatkan potensi gelombang tinggi terutama di perairan selatan Jawa Tengah masih terjadi. BMKG meminta warga yang beraktifitas di perairan tersebut waspada.

“Tinggi gelombang di perairan selatan berkisar 1-3,5 meter dan di perairan utara 0,1-0,75 meter,” kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Winda Ratri, kemarin.

Berdasarkan pengamatan cuaca pukul 05.30 WIB, lanjut Winda Ratri, secara umum cuaca sebagian besar daerah di Jawa Tengah cerah dan berawan, angin bertiup dari arah barat laut ke timur berkecepatan 5-25 kilometer per jam dengan suhu udara berkisar 18-35 derajat celcius dan kelembaban udara berkisar 45-95%.

Sementara itu, fenomena bulan purnama (supermoon) diperkirakan akan kembali terjadi pada Kamis (17/10).

Hal ini berdampak akan terjadinya laut pasang, sehingga banjir rob diperkirakan masih akan melanda sejumlah daerah baik di pesisir utara maupun selatan Jawa Tengah hingga beberapa hari kedepan.

Prakirawan BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang Wahyu Sri Mulyani mengungkapkan meskipun intensitas hujan menurun, potensi banjir rob masih akan terjadi di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah seperti Pekalongan, Semarang dan Demak sebagai dampak terjadinya fenomena bulan purnama tersebut hingga Kamis (17/10).

Kembali terjadi rob di pantai utara Jawa Tengah ini, menurut Wahyu Sri Mulyani, akan berdampak terhadap aktivitas warga di pesisir seperti transportasi, petani garam, budi daya perikanan darat dan bongkar muat di pelabuhan.

“Diminta warga beraktivitas di pesisir mewaspadai banjir rob yang terjadi pukul 04.00-07.00 WIB,” tambahnya.

Terpisah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Subang, Jawa Barat, melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi kemungkinan bencana alam, seperti banjir dan longsor, yang sering kali terjadi saat musim hujan tiba.

Kepala BPBD Subang Udin Jajudin, menyatakan bahwa kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana ini telah menjadi prioritas utama di lingkupnya, untuk meminimalkan dampak bagi masyarakat.

“Dalam hal persiapan, kami sudah berkoordinasi dengan Polri/TNI dan masing masing desa serta kecamatan di seluruh Kabupaten Subang terkait kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Kami sudah memetakan wilayahwilayah yang memiliki potensi banjir, serta titik-titik tertentu yang dapat dijadikan posko darurat,” kata Udin, kemarin.

Udin menjelaskan BPBD Subang juga telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, termasuk perahu penyelamat, logistik, mobil dapur umum, serta kebutuhan dasar lainnya bagi masyarakat yang terdampak bencana nantinya.

“Kami memastikan semua perlengkapan, termasuk perahu karet dan logistik, telah siap di beberapa titik yang berpotensi terdamp....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement