HUMANIORA

Belian Bawo Tradisi Pengobatan Suku Dayak

Sen, 09 Sep 2024

BANYAK cara masyarakat lokal untuk mengobati orang sakit. Metode pengobatan trandisional itu umumnya diwariskan secara turun-temurun, salah satu yang masih dilakukan ialah Belian Bawo.

Belian Bawo merupakan salah satu alternatif pengobatan yang sejak lama dikenal di kalangan Suku Dayak Benuaq, Kalimantan Timur. Tradisi tersebut pun telah tercatat pada daftar warisan tak benda Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek).

Dilansir dari laman Kemendikbud-Ristek, Belian Bawo berasal dari kata belian yang dapat berarti cara penyembuhan orang sakit, sedangkan kata bawo berarti bukit/gunung.

“Konon tradisi awal pengobatan tradisional ini berasal dari Kalimantan Tengah, lalu menyebar ke kalangan Suku Dayak Benuaq di daerah Lingau, dan Bentian, Kabupaten Paser, Kecamatan Damai, Muara Lawa, Muara Pahu, bahkan akhirnya tersebar di daerah-daerah Suku Dayak Tunjung di Kabupaten Kutai,” demikian tertulis dalam keterangan di laman Kemendikbud-Ristek.

Terdapat beberapa pendapat tentang asal-usul belian bawo. Salah satunya menyatakan tradisi itu dari seorang yang bernama Janyan Liatn Ngentan. Setelah Janyan Liatn Ngentan meninggal, orang-orang tidak tahu dan tidak pernah mengadakan upacara itu lagi karena tidak ada seorangpun yang pernah belajar.

Namun, muncul tokoh bernama Japaq Pelulaq. Pada suatu hari Japaq Pelulaq berjalan-jalan di belakang Jamin (rumah panjang), tiba-tiba ia terjatuh ke dalam sebuah lubang. Saat keluar dari lubang itu, ia melagukan lagu Belian Bawo sambil menari-nari menuju Jamin sehingga ia disangka gila oleh orang sekampung.

Setelah warga mengetahui bahwa Japaq Pelulaq jatuh ke dalam lubang, mereka menyelidiki lubang itu. Akhirnya diketahui lubang tersebut merupakan kubur dari Janyan Liatn Ngentan. Sejak itu, upacara Belian Bawo diadakan lagi oleh Japaq Pelulaq yang bergelar Ketew Bulaw Japaq (Kembang emas dari Japaq).

la mempunyai seorang murid bernama Genikng Pisik-Toyak Rihai. Selanjutnya lahir tokoh-tokoh Belian Bawo di berbagai daerah. Upacara Belian Bawo berkaitan dengan alam kepercayaan Suku Dayak Benuaq yang didasari keyakinan religiusitas. Oleh karena itu, upacara itu sarat dengan fungsi spiritual (religius).

Kepercayaan merupakan motor penggerak seluruh sendi kehidupan yang terwujud dalam penghormatan arwah nenek moyang, kepercayaan akan adanya kekuatan-kekuatan gaib, dan makhluk- makhluk halus. Saat ini upacara Belian Bawo jarang dilakukan. Salah satu penyebabnya, berkurangnya penerapan ajaran kepercayaan asli masyarakat Dayak setelah agama Kristen masuk dan kemajuan ilmu pengobatan m....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement