Indonesia menempati peringkat kedua di ASEAN sebagai negara yang memilki angka perkawinan anak tertinggi. Pengamat sosial Universitas Indonesia (UI) Rissalwan Habdy Lubis mengatakan pola asuh anak menjadi faktor utama yang perlu diperhatikan. Saat ini banyak orangtua sibuk bekerja hingga lalai dengan tumbuh kembang serta pergaulan si buah hati. “Karena faktor ini, selain perilaku seks bebas, penyalahgunaan narkoba juga mungkin terjadi. Jadi, perlu pola asuh yang sangat intens,” ujarnya saat dihubungi Media Indonesia, kemarin.
Faktor lain ialah media sosial. Menurutnya, media sosial yang seharusnya bisa menjalankan fungsi kontrol sosial justru menjadi kanal penguat perilaku sosial yang bertentangan dengan norma sosial. “Misalnya, seolah-olah ada permakluman atas perilaku seks bebas yang dipertontonkan via medsos,” lanjut Rissalwan.
Peran orangtua di rumah bisa menjadi dampak baik bagi sang anak, salah satunya dengan memperbanyak waktu diskusi menggunakan cara pandang anak. “Masalahnya orangtua seringkali hanya menggunakan pengalaman saat mereka masih muda, tentu saja ....