Kesepakan Paris sebagai salah satu upaya mengatasi krisis iklim menetapkan batas kenaikan suhu global tidak lebih dari 1,5 derajat Celsius per tahun sebelum 2030. Namun, penelitian terakhir menunjukkan suhu rata-rata global telah mengalami kenaikan sebanyak 1,64 derajat Celsius pada Februari 2024. Hal itu diungkapkan ahli klimatologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional Erma Yulihastin.
Konsekuensi dari meningkatnya suhu lebih dari 1,5 derajat Celsius dan perubahan iklim ialah pada fenomena El Nino dan La Nina. Dulu, kedua fenomena tersebut terjadi reguler dua sampai lima tahunan. Namun, dengan adanya perubahan iklim, fenomena tersebut menjadi tidak terprediksi.
"La Nina lebih sering terjadi jika dibandingkan dengan El Nino. Namun, intensitas El Nino lebih kuat dibandingkan La Nina. Pemanasan global timur lebih panas. Tapi sekali lagi dampaknya lebih acak," kata Erma dalam webinar yang diselenggarakan Institut Teknologi Bandung, Minggu (9/6).