HUMANIORA

Di Balik Kemegahan Ponpes Al-Zaytun

Kam, 07 Sep 2023

KONTROVERSI keberadaan dan ajaran Pondok Pesantren Al-Zaytun hingga kini masih belum terjawab oleh pemerintah dan penegak hukum. Pesantren yang didirikan Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang pada 13 Agustus 1996 itu ditengarai sering mengajarkan akidah yang sensitif, menyimpang, dan meresahkan masyarakat. Selain itu, keresahan yang muncul terkait pula dengan sinyalemen afiliasi dengan gerakan NII Komandemen Wilayah IX (KW9) dan sejumlah pernyataan kontroversial yang dilontarkan oleh pemimpinnya.

Muhammad Ikhsan, 38, mengenang kembali ketika ia masih mondok di pesantren yang berlokasi di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, itu. Saat menimba ilmu pada 2000 hingga 2006, ia mengaku kegiatan sehari-hari para santri tidak berbeda dengan pesantren modern lainnya. Ikhsan masih ingat betul detail rutinitasnya 24 jam teratur, yang tidak jauh berbeda dengan ponpes modern lainnya.

Ikhsan pun menjabarkan rutinitas para santri Al-Zaytun seperti bangun pagi pukul 04.30 untuk persiapan salat Subuh dan sebagian mandi atau cuci muka. Setelah itu, para santri melakukan kegiatan tahfiz (hafalan) Al-Qur’an sekitar 30 menit yang dilanjutkan dengan sarapan. Setelah sarapan dan melakukan persiapan, para santri pun pergi ke sekolah dan mengikuti pembela....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement