MENTERI Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud-Ristek), Nadiem Anwar Makarim merasa turut berbangga dan terhormat karena Indonesia menjadi tuan rumah ajang kompetisi bergengsi bidang informatika International Olympiad in Informatics (IOI) yang ke-34. Dengan IOI, generasi muda lintas negara dapat berbagi inspirasi dan energi positif untuk bangkit dari pandemi. Dengan demikian, talenta digital dunia bisa terhubung dan berkolaborasi.
“Saya ucapkan selamat datang kepada siswa kontestan IOI serta leader dan team leader dari seluruh dunia. Suatu kehormatan dan kebanggaan bagi Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah salah satu Olimpiade sains tingkat dunia yang tertua dan terbesar ini,” kata Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim dalam pembukaan IOI 2022, di Yogyakarta, kemarin. IOI adalah kompetisi internasional pertama yang digelar Kemendikbud-Ristek secara hibrida, 7-15 Agustus 2022.
“Saya meyakini kompetisi ini sebagai sarana terbaik untuk membina dan menantang para generasi muda dunia untuk mencintai informatika serta mengembangkannya untuk kehidupan kita lebih baik,” kata Menteri Nadiem.
Sekretaris Jenderal Kemendikbud- Ristek Suharti menyampaikan IOI adalah salah satu dari 14 Olimpiade sains internasional yang digelar setiap tahun. Dari berbagai Olimpiade, IOI merupakan Olimpiade ke-4 tertua dan dengan jumlah negara berpartisipasi terbanyak ke-2.
IOI ke-34 ini dilaksanakan dengan tema Digital energy of Asia sejalan dengan meningkatnya peran teknologi digital dalam kehidupan manusia serta mendukung pengembangan teknologi bagi kesejahteraan kehidupan.
Dia melanjutkan kompetisi IOI bertujuan mengidentifikasi, mendorong, menantang, dan memberikan pengakuan pada anak-anak muda yang memiliki talenta hebat di bidang informatika. Kemudian, membangun persahabatan internasional di antara ilmuwan dan pendidik dalam bidang informatika. “Tujuan berikutnya yaitu mengenalkan disiplin ilmu informatika kepada kaum muda, mempromosikan kompetisi informatika bagi sekolah menengah, serta mendorong negara-negara menyelenggarakan IOI pada masa depan.”
IOI ke-34 diikuti 536 peserta dari 90 negara. Ini adalah jumlah negara terbanyak selama ajang IOI. Para peserta terdiri dari 357 pelajar yang berkompetisi dan 179 orangleader, team leader, pendamping serta tamu undangan lain. Sejumlah 414 peserta dari 72 negara hadir di Yogyakarta secara luring, serta 122 peserta dari 18 negara berpartisipasi daring.
Malam budaya
Selain berkompetisi dan menggelar pertemuan general assembly, peserta akan diundang melakukan ekskursi ke tujuan wisata serta atraksi budaya di seputar Yogyakarta dan malam budaya di Candi Borobudur.
Saat ekskursi, peserta mengikuti lokakarya seperti memberi pengalaman bagi peserta cara membatik, menari dan bermain alat musik tradisional.
“Peserta IOI diharapkan mengenal lebih dekat serta menikmati keindahan kekayaan budaya Indonesia khususnya Yogyakarta, dan kembali ke negara masing-masing dengan pengalaman yang tidak terlupakan,” kata Suharti.
Presiden IOI Benjamin Burton mengajak peserta mengambil kesempatan ini untuk belajar banyak pengalaman. “Kalian beruntung menjadi perwakilan terbaik dari negara kalian. Semoga sukses pada kompetisi ini,” ucapnya.
Ketua Ikatan Alumni Tim Olimpiade Komputer Indonesia Reinhart Hermanus menyampaikan IOI 2022 juga sebagai wahana berbagai ilmu dan pengalaman terbaik dalam perkembangan teknologi komputer di masa mendatang.
Rektor ISI Yogyakarta Agus Burhan berharap ke depan peserta IOI 2022 bisa berkolaborasi dengan talenta digital dunia.
Di akhir sambutan, Mendikbudristek berterima kasih kepada Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, Gusti Kanjeng Hayu, Rektor ISI Yogyakarta, Kepala SMK Kasihan Bantul, Kementerian dan lembaga, serta mitra....