NUSANTARA

Gerakan Reboisasi di Tanah Pribadi

Rab, 25 Mei 2022

SEJUMLAH gerakan penanaman pohon sudah dilakukan. Mulai Hari Gerakan Sejuta Pohon Sedunia, Hari Menanam Pohon Nasional, maupun Bulan Menanam Nasional.

Salah satu yang pernah digulirkan di Jawa Barat ialah Gerakan Nasional Pemulihan Daerah Aliran Sungai. Gerakan itu diejawantahkan dengan penanaman belasan ribu pohon di Blok Caringan Tilu, Desa Cimenyan, Kabupaten Bandung yang berbatasan dengan wilayah Kota Bandung. Caringin Tilu memiliki areal lahan kritis yang masuk Kawasan Bandung Utara (KBU).

Bagi warga, seperti Encep Nandang, yang tinggal di Desa Cimenyan, gerakan nasional yang terkait penanaman pohon sangat menguntungkan masyarakat. “Gerakan tanam pohon secara serentak dapat mencegah bencana, seperti tanah longsor dan banjir di sekitar Kota Bandung.”

Untuk itu, lanjutnya, warga, seperti dirinya, berkomitmen untuk lebih terlibat dalam mengawasi area lahan yang sudah ditanami. Mereka tidak akan membiarkan lahan yang sudah ditanami jadi kritis lagi.

Namun, Encep juga mengkritisi. Seharusnya bantuan pohon dari pemerintah diberikan secara langsung kepada warga. “Bibit pohon yang diberikan merupakan bibit pohon besar yang bisa menahan air.”

Keinginan warga memang tidak berlebihan. Mereka lebih tahu situasi di wilayahnya, sehingga sebaiknya bantuan pohon langsung diberikan kepada warga, dengan melibatkan RT dan RW setempat sehingga bibit pohon sampai ke tangan yang baik.

Encep punya alasan kuat yang melatarbelakangi keinginannya itu. “Sebagian besar lahan khususnya yang ada di Blok Caringin Tilu, Desa Cimenyan, ini sudah menjadi lahan milik pribadi, dan bukan warga sekitar.”

Jika lahan warga desa dihijaukan, pasti akan disambut dengan baik. “Yang jadi kendala, lahan-lahan disini sudah banyak dimiliki orang-orang kaya yang bukan orang sini.”

Persoalan ini tentunya menjadi tantang....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement