KESEHATAN

Gizi Anak Bangsa

Rab, 23 Okt 2024

GIZI yang baik merupakan kunci vital bagi kesehatan dan produktivitas. Tanpa asupan gizi yang tepat, tubuh akan mudah terpapar berbagai masalah kesehatan serius, yang tidak hanya berdampak pada kualitas hidup, tetapi juga produktivitas individu. Sayangnya, di Indonesia, isu gizi tidak seimbang masih menjadi tantangan besar, baik dalam bentuk kekurangan gizi maupun kelebihan gizi. Hal in membawa dampak signifikan terhadap kesehatan masyarakat.

Salah satu masalah utama terkait gizi tidak seimbang di Indonesia ialah gizi kurang, yang berdampak pada anak-anak balita. Salah satu indikator gizi kurang yang paling mengkhawatirkan yakni stunting atau tengkes. Data tahun 2014 menunjukkan bahwa satu dari tiga anak balita di Indonesia mengalami stunting. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan untuk menurunkan angka ini, kemajuan yang dicapai masih jauh dari target yang diharapkan. Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Indonesia menargetkan prevalensi stunting turun menjadi 14% pada 2024. Namun, prevalensi stunting masih berada di angka 21,5% (2022). Ini menunjukkan laju penurunan stunting masih lambat. Ironisnya meskipun pemerintah telah menggelontorkan dana besar hingga Rp 46 triliun untuk menekan stunting, pada 2023, prevalensinya hanya turun tipis menjadi 21,4%. Jauh dari target WHO yang merekomendasikan penurunan stunting sebesar 3,9% per tahun. Dengan target jangka panjang menghilangkan stunting sepenuhnya pada 2030, Indonesia dihadapkan pada tantangan serius. Tidak hanya gizi kurang yang menjadi masalah besar. Gizi berlebih, dalam bentuk kelebihan berat badan dan obesitas, meningkat tajam dalam beberapa dekade terakhir. Obesitas menjadi faktor risiko utama berbagai penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, stroke, dan penyakit jantung koroner. Penyakit-penyakit ini tidak hanya menurunkan kualitas hidup individu, juga membawa beban ekonomi yang besar karena tingginya biaya perawatan dan hilangnya produktivitas.

Bayangkan, lebih dari 1 dari 3 penduduk Indonesia mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Dalam jangka panjang, peningkatan prevalensi obesitas tidak hanya akan memperburuk kesehatan masyarakat, juga menambah beban ekonomi negara karena kebutuhan akan layanan kesehatan meningkat. Tantangan ini menunjukkan pentingnya pendekatan komprehensif untuk m....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement