Hilirisasi BRIN sebagai Strategi Produk Riset dan Inovasi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2021, yang terdiri atas integrasi seluruh lembaga penelitian di Indonesia. Integrasi 5 entitas riset utama, yakni LIPI, Batan, Lapan, BPPT, dan Kemenristek/BRIN ke dalam BRIN telah dilakukan pada 1 September 2021 lalu. Kini, BRIN melakukan pengelolaan infrastruktur riset yang berhubungan dalam pola sentralisasi saat ini, yaitu sistem hilirisasi BRIN. Industri menjadi entitas strategis bagi BRIN sebagai mitra hilirisasi produk riset dan inovasi.

Bentuk hiliriasasi ini merupakan upaya menjadikan hasil-hasil riset sebagai produk atau layanan yang dapat memberikan manfaat kepada masyarakat. Dengan demikian, hasilnya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai ekonomi, menciptakan lapangan pekerjaan, dan dapat mengatasi masalah sosial dan lingkungan.

Apabila ditekuni, hilirisasi mempunyai dampak sosial yang luar bisa. Pemerintah sangat berperan untuk mengeksekusinya agar nilai kemanfaatan tersebar dan berdampak positif bagi kehidupan. Salah mengambil langkah dapat menghambat perkembangan atas hasil riset ataupun inovasi dan dapat menghambat penelitian selanjutnya. Apresiasi dan dukungan pemerintah atas berbagai temuan dari hasil riset juga dapat mendorong masyarakat ....