WEEKEND

Horor yang Menghidupkan Sastra dan Industri Kreatif

Min, 12 Mei 2024

RAMAINYA suguhan horor dalam dunia layar menunjukkan bahwa genre ini tengah jadi tulang punggung industri perfilman Indonesia. Tak henti-hentinya judul horor selalu mengisi slot kalender studio bioskop. Film Indonesia terlaris sepanjang masa dalam pencatatan modern juga menunjukkan horor amat digemari, dengan KKN di Desa Penari yang pada 2022 mencetak rekor 10 jutaan penonton.

Merespons betapa horor sangat dirayakan di Indonesia, lahirlah buku Sastra Horor yang berisi hasil riset dan kajian tentang beragam gejala horor yang dihidupi oleh masyarakat dari berbagai wilayah di Indonesia. Di dalamnya termasuk lokasi, bangunan, roh halus, dan beragam peristiwa sejarah, serta beragam peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Melalui buku tersebut juga menunjukkan bahwa genre horor juga terus laris di kesusastraan kita.

Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM) Sudibyo menjelaskan peristiwa-peristiwa horor dalam sastra Indonesia sudah ada sejak periode 1157 Masehi. Seperti yang terdapat dalam sastra klasik Bharatayuda. Banyak peristiwa horor di epos tersebut. Salah satu yang terus direproduksi ialah tentang kematian Dursasana. Cerita tersebut beralih wahana seperti ke pertunjukan wayang kulit, bahkan layar film.

Kisah horor lain juga terdapat di cerita Calon Arang pada abad ke-16. Kisah ini juga banyak dipentaskan dalam bentuk pertunjukan teater, termasuk produksi Titimangsa. Kisah horor pun terjadi pada latar politik. Babad Tanah Jawi abad ke-17 menunjukkannya. Pembunuhan Trunajaya hingga politik ekspansi Sultan Agung.

Meneruskan apa yang dipaparkan Sudibyo, peneliti Pusat Riset Bahasa, Sastra, dan Komunikasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Tirto Suwondo mengatakan buku Sastra Horor yang diterbitkan Arbastra BRIN dan HISKI (Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia) menyebut sastra horor menambah wawasan yang merepresentasikan sifat dasar manusia tentang rasa takut dan ngeri.

“Tulisan di buku ini ditulis dengan ragam ilmiah, dengan struktur formal yang menjadi ciri khasnya, sehingga membuat buku Sastra Horor menjadi semacam siraman yang menyejukkan lahan kering di dunia kritik, telaah, dan apresiasi tentang sastra horor Indonesia,” kata Suwondo dalam diskusi panel virtual bertajuk Sastra Horor dan Industri Ekranisasi, Selasa (23/4).

Buku yang terdiri dari 45 artikel ini memasukkan berbagai kisah dan wawasan horor Indonesia, mulai dari Leak di Bali, Suangi (Swanggi), penangkal santet dan sihir dalam konteks pesantren, dan kepercayaan mistik di berbagai daerah di Indonesia.

Buku ini juga membuat kita melihat seberapa jauh potensi sastra horor Indonesia bisa dialihwahanakan ke berbagai medium. Bukan saja layar lebar, tetapi juga termasuk siniar (podcast) yang juga mendapat banyak penggemar.

Peneliti antropologi Korea, Bae Dong-sun, yang juga tekun menaruh perhatian pada karya-karya populer Indonesia termasuk film, menarik garis yang sama soal alih wahana layar. Di Korea, misalnya, kini digemari alih wahana dari web novel dan webtoon menjadi film.

“Kenapa webtoon jadi pilihan utama untuk diadaptasi ke film, karena sebenarnya secara risiko lebih kecil untuk gagalnya. Industri webtoon di Korea sangat besar. Dalam satu tahun itu setidaknya mencapai angka sekitar Rp22 triliun, itu pada 2022. Memang angkanya masih turun dari sejak sebelum pandemi yang mencapai Rp28 triliun dalam setahun pada 2019,” terang Dong-sun.

Ia menilai horor juga bisa menjadi jantung perfilman Indonesia, yang dibuktikan dengan film paling laris sepanjang masa saat ini masih dipegang genre horor, KKN di Desa Penari. Dari top 5 film terlaris, juga di antaranya Pengabdi Setan 2, yang menyentuh angka 6 jutaan penonton.

Suwondo melanjutkan, buku Sastra Horor menemukan tempatnya sebagai kajian analisis tentang sastra dan genre horor. Buku ini juga bisa dijadikan sebagai basis data untuk melacak kekayaan horor Indonesia yang telah ada sejak dulu dan direproduksi hingga saat ini. (Jek/M-1)


Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement