INDONESIA dan Norwegia berkomitmen memperkuat kerja sama di bidang kehutanan. Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menegaskan bahwa kolaborasi antara negara menjadi salah satu bentuk kemitraan terbaik dalam upaya mitigasi perubahan iklim dan pengurangan pemanasan global.
“Partnership atau kerja sama dengan Norwegia adalah salah satu kerja sama yang paling baik di sektor kehutanan,” ujar Raja Juli di gedung Manggala Wanabakti, kemarin.
Ia mengungkapkan bahwa Norwegia telah memberikan kontribusi berbasis hasil (result-based contribution) sebesar US$216 juta sebanyak empat tahap RBC sebagai bentuk dukungan terhadap upaya Indonesia dalam menjaga hutan dan mengurangi dampak perubahan iklim.
Menteri Iklim dan Lingkungan Hidup Norwegia, Andreas Bjelland Eriksen, menegaskan pentingnya kerja sama internasional dalam melindungi ekosistem alam yang tak tergantikan serta mencapai target global bersama di bawah Perjanjian Paris. “Nota kesepahaman ini menandai komitmen politik dari kedua negara kita untuk melawan perubahan iklim dan melindungi alam,” ujar Eriksen dalam pernyataannya.
Sejauh ini, Norwegia telah memberikan kontribusi sebesar US$260 juta untuk mendukung implementasi rencana Indonesia dalam menangani isu perubahan iklim hingga tahun 2030.
Norwegia juga memperkuat kerja samanya di bidang lingkungan hidup dan iklim. Kerja sama ini dengan fokus pada perdagangan karbon, pengelolaan limbah, serta perlindungan ekosistem mangrove.
Bersama Indonesia, Norwegia juga berkomitmen untuk memperdalam hubungan bilateral melalui berbagai skema investasi dan proyek lingkungan.
Wakil Menteri Lingkungan Hidup Indonesia Diaz Hendropriyono mengungkapkan ketertarikan Norwegia dalam mendukung perdagangan karbon di Indonesia serta investasi di sektor pengelolaan limbah.
“Jadi itu adalah beberapa hal yang kita bicarakan dan terkait mangrove tadi dijelaskan oleh salah satu deputi kita untuk bicara mengenai adanya mangrove untuk menghadapi abrasi tanah khususnya di pesisir, di pantai utara,” ujarnya di kantor Kementerian Lingkungan Hidup, Jakarta Timur, kemarin.
Salah satu proyek percontohan restorasi mangrove tengah dijalankan di Demak, Jawa Tengah, dan jika berhasil, proyek ini akan diperluas ke 33 provinsi lainnya di Indonesia.
Sementara itu Menteri Iklim dan Lingkungan Hidup Norwegia Andreas Bjelland Eriksen menekankan pentingnya kerja sama ini dalam mencapai pembangunan berkelanjutan.
“Kami melihat potensi besar untuk bidang kerja sama baru ke depan. Kami akan bekerja sama tidak hanya untuk mengurangi emisi dengan cepat, tetapi juga untuk menciptakan lapangan kerja, peluang, dan nilai tambah bagi masyarakat Indonesia....