INDONESIA perlu menyiapkan mitigasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi gempa bumi yang terjadi. Banyak pembelajaran yang bisa diambil Indonesia dari gempa bumi di Turki karena kemiripan kondisi tektonik kedua negara. "Gempa bumi di Turki memberi peringatan bagi kita di Indonesia yang juga rawan terhadap gempa yang dipicu sesar aktif," ucap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Jakarta, kemarin.
Dwikorita menerangkan sesar aktif dengan pergerakan geser mendatar dapat menyebabkan kejadian gempa katastrofi dan gempa bumi yang kompleks. "Perlu dilakukan kajian yang lebih komprehensif mengenai zona sesar gesar tersebut di Indonesia, misalnya yang mirip Turki seperti sesar besar Sumatra, sesar Palu-Koro, dan sesar Matano di Sulawesi, sesar Cimandiri di Jawa Barat, sesar Opak di DIY, sesar Gorontalo, sesar Sorong, dan sesar Yapen," tegasnya.
Kemudian, juga perlu diwaspadai bahaya gempa akibat patahan multisegmen, artinya patahan itu terbagi-bagi menjadi beberapa blok. Patahan itu juga berdekatan dengan patahan yang lain, jadi tidak hanya patahan tunggal, tetapi ada patahan lain di sekitarnya. "Gempa bumi di Turki dengan magnitudo 7,8 sanggup memecahkan seluruh sesar Anatolia Timur. Total panjang patahan Anatolia Timur ialah 300 km, fenomena itu memberi peringatan bagi kita yang ada di Indonesia untuk mewaspadai adanya gempa m....